Kulit merupakan organ terbesar dalam tubuh manusia yang sangat membutuhkan peran kolagen didalamnya, yaitu sekitar 16% dari total berat badan. Seiring bertambahnya usia, perubahan terjadi pada tubuh, termasuk kulit. Tanda-tanda yang jelas termasuk kerutan, pigmentasi, dan penurunan elastisitas kulit. Sekitar 70% kulit mengandung kolagen yang mempunyai efek memberikan kekencangan kulit.
Seiring bertambahnya usia, komposisi kolagen semakin berkurang. Dalam beberapa tahun terakhir, semakin banyak orang yang menggunakan kolagen sebagai suplemen. Untuk mempelajari lebih lanjut mengenai peran kolagen untuk mencegah proses penuaan di kulit, simak selengkapnya.
Peran Kolagen Dalam Proses Penuaan Kulit
Hormon tertentu khususnya estrogen, diketahui mengatur keseimbangan jaringan ikat yang terlibat dalam pengaturan stres oksidatif sebagai mekanisme utama penuaan kulit. Mekanisme lain yang mempengaruhi penuaan kulit juga termasuk glikasi dan radikal bebas. Seiring bertambahnya usia kulit, fungsi sel akan menurun sehingga mengurangi kemampuannya untuk beregenerasi.
Penuaan kulit menyebabkan penurunan produksi kolagen, juga hilangnya glikosaminoglikan yang berperan penting dalam menjaga kesehatan jaringan kulit. Hal ini melemahkan jaringan kulit dan menyebabkan kulit mengendur dan tidak kencang lagi. Ini karena kulit sudah tidak mampu mempertahankan kelembapan yang cukup, dan menyebabkan munculnya kulit kendur dan kerutan.
Penurunan kelembapan kulit akibat penurunan jumlah kolagen dalam tubuh menyebabkan kerutan di kulit meningkat. Degenerasi sel yang berkaitan dengan usia ini menyebabkan akumulasi glikosilasi lanjutan, yaitu produk akhir glikasi lanjut (AGEs). Yang mana pembentukan AGEs dalam kolagen menyebabkan ikatan silang, kelainan matriks ekstraseluler, dan gangguan interaksi sel-matriks.
Reaksi radikal bebas adalah proses penuaan yang umum. Sebagian besar reaksi radikal bebas di sebabkan oleh mitokondria dan kecepatannya meningkat seiring bertambahnya usia. Hal ini dapat di perlambat dengan meminimalkan penggunaan tembaga, besi, dan katalis oksidasi lainnya untuk mengurangi laju penuaan. Penuaan kulit juga bisa disebabkan oleh kerusakan asam deoksiribonukleat sentral (DNA), khususnya telomer
Telomer tidak hanya secara bertahap memendek seiring bertambahnya usia, namun kerusakan juga terakumulasi, menyebabkan respons kerusakan DNA yang berkelanjutan pada telomer. Telomer sel basal pada kulit yang terkena sinar ultraviolet (UV) lebih pendek dibandingkan pada kulit yang tidak terkena sinar matahari. Hal ini mungkin disebabkan oleh keratinosit yang mengekspresikan telomerase aktif.
Cara Menghambat Penuaan dengan Kolagen
Kolagen membantu menghambat penuaan dengan meningkatkan kelembapan dan elastisitas kulit, mengurangi kerutan, dan memiliki efek mencegah penuaan kulit. Penuaan kulit adalah proses biologis yang biasanya terjadi pada dekade ketiga kehidupan.
Tanda-tanda penuaan kulit antara lain kerutan, penurunan elastisitas kulit, dan tekstur kulit kasar. Suplemen kolagen sudah terbukti mencegah proses penuaan kulit melalui berbagai mekanisme fisiologis. Menggunakan kolagen untuk memperlambat proses penuaan telah menjadi tren di bidang dermatologi dan kosmetik. Yang mana kolagen bisa digunakan baik secara topikal maupun oral.
Kolagen diketahui mempengaruhi berbagai proses fisiologis pada kulit dan memberikan efek perlindungan kulit yang signifikan dengan mencegah proses penuaan kulit. Setelah hidrolisis, kolagen dapat melepaskan peptida bioaktif. Yang mana proses hidrolisat kolagen dan peptida turunannya memiliki efek memperbaiki kondisi kulit.
Itulah dia informasi mengenai bagaimana kolagen berperan dalam proses penuaan kulit dan cara kolagen menghambat penuaan yang terjadi di kulit. Semoga informasi di atas bermanfaat, ya!